Kamis, Maret 26, 2009

Efek Pet Society Pada Seorang Depe - DIAN PRIMA bukan DEWI PERSSIK!!!

heheheh.. judulnya rada absurd dan nyolot ya.... Mengapa?

1. absurd : sebuah game di FB (saya cinta si Nyunyun, my pet @ Pet Society) ternyata bisa mempengaruhi pikiran saya.

2. nyolot : gimana ga NYOLOT? heran deh media sekarang .... KENAPA, menyingkat-nyingkat nama Dewi Perssik dengan inisial yang SAMA ama nama sayah???? Cape ya lo pada ngomong DEWI PERSSIK? I OWN that initial for a LONG time sejak saya SMP (thx to my friend Witoyo)... *nyolot mode: ON*. Dewi Perssik is her NOT real name anyway.... DIAN PRIMA is REAL!!!

Oke, cukup nyolot dan kembali ke laptop *ewwww...*

Mengapa sebuah game bisa begitu mempengaruhi pemikiran saya?
Saya suka ide menjual barang-barang untuk mendapatkan tambahan uang demi membeli perabot/barang baru yang lebih baik (^_^)

Dalam PetSo, kita diajak untuk memainkan peliharaan kita untuk bersosialisasi dan mendapatkan uang. Berkunjung ke rumah teman-teman sesama pemelihara, berinteraksi, berolahraga dan berlomba lari di stadium, bermain lompat tali, tangkap bola, frisbee... FUN lah...

Dari semua upaya tersebut, si hewan akan diberi koin sebagai penghargaannya. Dan koin inilah yang digunakan untuk membeli berbagai keperluan si hewan.

Di komplek PetSo, ada setidaknya 7 toko yang menjual mulai dari makanan sampai toko barang mahal. KIta bisa melengkapi isi rumah semampu keuangan kita, tapi hal yang menyenangkan : Kalo kita udah nggak demen sama barang-barang itu, simply just sell it! Dan kita punya duit baru untuk nambahin beli yang lain.

Sejauh ini , hewan saya -Si Nyunyun- emang belom kaya, dari 3 kamar yang ada baru 2 kamar yang diisi perabotan. Itu juga belom heboh dekornya....

Tapi saya jadi bertanya-tanya.... bisakah ini diterapkan ke kehidupan nyata? Dimanakah saya bisa menjual furnitur lapuk dan perabotan lain dirumah dengan mudah ?

hmm.... gara2 PetSo jadi pengen ngerobah dekor ama isi rumah nih... tapi duit cupet...
Si Nyunyun banget lah.. hahahahha....

Kamis, Maret 19, 2009

Imre Lakatos....

Imre Lakatos adalah filsuf yahudi dan ahli matematika kelahiran Hungaria yang merupakan murid dari Karl Raimund Popper. *heran, kenapa orang yahudi pinter-pinter dan banyak yang jadi filsuf ya?*

Dan kemarin, saya kebagian presentasi di kampus untuk menjelaskan soal Program Riset Pengetahuan Ilmiah yang dipeloporinya.

Untuk pertama kalinya saya ngerti apa maksudnya tapi sekaligus nggak ngerti... Pusing? sama!
Tapi yang saya suka dari Program Riset Ilmu Pengetahuan Lakatos (yang akhirnya diperbaiki oleh Larry Laudan) ini adalah, ide bahwa inti pokok teori haruslah kuat dan dilindungi oleh hipotesis-hipotesis yang tebal sehingga tidak mengganggu keteraturan ilmiah yang ada dalam Ilmu Pengetahuan.

Dari diskusi-diskusi yang dilakukan saat kuliah, prinsip program riset ini SANGAT bisa diaplikasikan pada kehidupan kita. Terutama bila kita berada di bidang bisnis dan organisasi.

Dosen saya, Mikhael Dua, mencontohkan program ini sebagai buah alpukat yang dibelah vertikal. Inti pokok adalah biji yang berada di tengah, yang keras, nah hipotesis-hipotesis adalah bagian daging buah. Semakin tebal daging buah, makin bisa dimakan-lah alpukat itu. Walau misalkan ada sebagian buah digigit oleh binatang *kalo kata saya 'krowak' hehehe*

Nah aplikasi di segi bisnis, beliau mencontohkan bahwa ada seorang Cina yang dulunya kuliah di ITB lalu bekerja di bank. Tidak puas akan pekerjaannya, dia membuka usaha penyaluran Perawat untuk orang-orang manula, lama-kelamaan dia memperluas lagi usahanya dengan menjadi supplier akat kesehatan dan usaha-usaha lain yang INTInya adalah "menjaga kesehatan"

Satu contoh lagi:
Lippo group
Anak lahir di RS SILOAM..
Tinggal dengan ayah ibunya di Real Estat LIPPO KARAWACI/LIPPO CIKARANG
Sekolah di SEKOLAH PELITA HARAPAN
Kuliah dari S1 sampe S3 di UNIVERSITA PELITA HARAPAN
Kerjanya di TV AORA atau FIRST MEDIA (ini bener grupnya lippo bukan yak? hehehe)
Nyimpen duitnya di LIPPOBANK (udah merger akhirnya.. heheh)
Belanjanya di MATAHARI dan HYPERMART
Trus kalo mau rekreasi... Ke WATERBOM ajah!
Akhirnya tua, sakit, dirawat di RS SILOAM (lagi)
dan Tuhan-pun memanggilnya kembali.. dan dikuburkanlah dia di SAN DIEGO FUNERAL PARK..

See? Bisnis Lippo benar-benar menyediakan kebutuhan hidup... Dari lahir sampai mati-pun ada!

Dengan kata lain, apabila kita ingin sukses dalam berusaha, maka kita harus menyatu (indwelling) dengan inti dan memperkokoh INTI pemikiran/usaha tersebut. Lalu perkuatlah dengan hipotesa (dalam hal ini adalah peluang usaha lain) yang relevan dengan inti. Memang belum tentu berhasil karena kekuatan Hipotesa terhadap kritik akan bergantung oleh waktu. Namun hipotesa yang kuat akan LEBIH memperkuat inti program kita.

Kehancuran hipotesa mungkin terjadi, namun kita sebagai INTI tidak akan pernah bisa berkembang dan akan cepat hancur jika kita sama sekali tidak mencoba membangun hipotesa -yang dalam hal ini disebut dengan usaha-

nice thought....

NB: minggu depan belajar soal Feyerabend.. kayaknya seru juga tuh!

Kamis, Maret 12, 2009

keisengan di kantor

nggak ada hubungannya dengan kampus..

Me Just Wanna Have Fun !!




















lokasi : ruang set design